Kamis, 08 Desember 2011
Dustamu
kau yang pernah mengisi ruang hati ku…
memberi warna dalam setiap nafasku…..
kau pula yang telah menjadi kawan dalam setiap curhat ku…
tapi kenapa kau lukai hati ini,,,
kau bohong pada ku…
dusta,…..
kini aku dalam kesendirian….
tak ada teman , kawan, dan kasih…
yang ada hanyalah kebekuan ….
biar aku simpan cinta ini……
entah sampai kapan aku mampu….
meskipun akau tau…..
kau punya pilihan lain ……
yang mungkin lebih dari ku….
kau tau siapa,.,….
dia adalah sahabat ku……
Minggu, 04 Desember 2011
About us
sLamat datang di blog kami , penghuni blog ini adalah Firma Rizkia Zahwa dan Riska Mufita .
kami sekolah di MAN sidoarjo. kami berdua adalah Sahabat yang selaaaalu bersama.
bnyak kesamaan diantara kita . waah pkoknya bnyak dech .
kami akan mengisi blog ini dengan PUISI-PUISI terbaru dan menarik.
sEmoga kaLian senang dengan mengunjungi blog kami . Terimakasiih :)
kami sekolah di MAN sidoarjo. kami berdua adalah Sahabat yang selaaaalu bersama.
bnyak kesamaan diantara kita . waah pkoknya bnyak dech .
kami akan mengisi blog ini dengan PUISI-PUISI terbaru dan menarik.
sEmoga kaLian senang dengan mengunjungi blog kami . Terimakasiih :)
Rabu, 19 Oktober 2011
Hati yang Terbebani
Keindahan hanya di mata kesombongan hanya ada di dalam diri keimanan ada di dalam sanubari Cinta, kasih dan sayang ada di hati Begitu berat beban yang ditanggung oleh HATI Maka setiap kita terluka, hanya HATIlah yang sulit tuk diobati, dengan hanya HATi yang lainlah obat itu ada....
Kau Takkan Kumiliki
ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki